Sunday, January 15, 2012

TAHU TEMPE


 Oleh: Dodi Hamdani
Salah satu makanan khas orang Indonesia adalah tempe dan yang bersanding mendampingi setiap orang menyantapnya ialah tahu jadi tahu tempe merupakan makanan yang sama-sama terbuat dari bahan yang sama yaitu kacang kedelai. Tak heran kalau orang mengucapkan tahu pasti ia selipkan tempe.
            "Wah bang bias-bisa kita gulung tikar!"
Gerutu Amir seorang pekerja prduksi tepme kepada teman kerjanya yang lebih senior sambil merapihkan alat-alat untuk membuat tempe.
            "Sudahlah mir jangan terlalu dipikirin rizki kita tidak hanya dari jualan tempe kalu memang pabrik ini mau gulung tukar" Sahut bang Rudi mantap sambil memandang Amir yang larut dalam pekerjaannya.
Dan hari ini mungkin hari mungkin terakhir kalinya ia mencuci dan merapihkan alat-alat pembuat tempe.
Dari perckapan mereka berdua, Abah tukang becak yang selalu mengantarkan tempe buatannya iba lalu berkata kepada mereka:
"Anak-anaku Abah merasakan apa yang kalian alami sekarang, dan benar apa kata abangmu mir cobalah untuk mencari dan menjemput rizki tuhanmu dengan cara dan usaha yang lain"
"Tapi bah, Amir belum bisa menerima kebijakan para penjual bahan baku tempe yang menaikan harga hingga seratus persen"
Amir mencoba memancing suasana.
"Itu bukan kebijakan para penjual bahan baku mir, tapi Negaralah yang membuatnya seperti sekarang"
   Abangnya yang dulu selalu menerima keadaan apapun tapi kali ini ia luapkan juga unek-uneknya karena tak kuat menahan di hatinya.
 "Negara kita mengimpor kacang kedelai -yang dijadikan tumpun para prodesen tahu dan tempe- dari berbagai Negara seperti Amerika, Argentina, Cina , dan India" lanjutnya bagai seorang politikus yang sedang beradu mulut.
"Apa Negara kita tak dapat menghailkan kacang keledai?" Potng Amir menyela perkataan abangnya sambil menghentikan pekerjaan karena tertarik dengan topic yang dibicarakan.
"Itu dia mir bodohnya orang Indonesia!... kalo menurut saya selaku orang awam suruh saja orang-orang kita untuk menanamnya sekaligus dikasih modal oleh pemerintah, toh itu semua untuk kita-kita juga, iya kan!.
"Iya iya…. Bang kita ini memang boodooh padahal katanya tongkat kayupun menjadi tanaman di tanah Indonesia"
Sembari cengengesan Amir memberikan komentar, seperti nada yang merendahkan.
"Loh ko kita sih yang bodoh mir?" Tanya abangnya yang seakan tidak menerima kalo dirinya disebut orang yang bodoh. "Padahal mempunyai pabrik tempe saja tidak semua orang bias!" gumamnya dalam hati.
"Lah abang kata orang Indonesia yang bodoh, emang abang orang mana?"
Muka abangnya sedikit memerah dan tersipu malu, karena tidak boleh tidak ia tinggal di tanah Indonesia.
"Maksud Abang kan para penghuni di sana yang selalu mengatur ini itu padahal mereka sendiri…" Dengan dana dan raut muka yang melecehkan.
"Eh bang bukankah mereka lebih pintar dari kita, mereka mampu meduduki kursi pemerintahan dengan jabatan dan keahlian yang berbeda-beda. Lah kita bang Cuma dapat membuat tempe saja sudah melecehkan orang, enggaklah bang"
Abangnya Cuma bias menunduk malu seakan menerima ucapan Amir dan merasa bersalah.
"Makanya bang jangan terlalu mudah menyalahkan dan meremehkan orang lain, karena setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing"
Abah tukang becak Cuma bias tersenyum simpiul melihat percakapan mereka burdua.    



                                                                        Ledeng 04 Muharram 1429 H

 

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog