Sunday, January 15, 2012

PECAHAN SUARA


Oleh: Dodi Hamdani

Hening,sunyi nan harap-harap cemas.
Sebatang pena dan secuil kertas.
Pertanda siap memainkan keduanya
Guna mengisi tong yang baru terisi separuh

Denyut nadi yang hampir senada dengan
Ketukan jarum jam dingding
Tiba-tiba kecepatannya melebihi
Kebiasaan manusia di saat santai

Diawali dari deringan sebuah nada
Terpecah menjadi Tanya jawab suara
Teriakan vita suara, hingga jeritan histeris hewan bersuara.                


                                                               
                                                                04 Oktober 2006

TAHU TEMPE


 Oleh: Dodi Hamdani
Salah satu makanan khas orang Indonesia adalah tempe dan yang bersanding mendampingi setiap orang menyantapnya ialah tahu jadi tahu tempe merupakan makanan yang sama-sama terbuat dari bahan yang sama yaitu kacang kedelai. Tak heran kalau orang mengucapkan tahu pasti ia selipkan tempe.
            "Wah bang bias-bisa kita gulung tikar!"
Gerutu Amir seorang pekerja prduksi tepme kepada teman kerjanya yang lebih senior sambil merapihkan alat-alat untuk membuat tempe.
            "Sudahlah mir jangan terlalu dipikirin rizki kita tidak hanya dari jualan tempe kalu memang pabrik ini mau gulung tukar" Sahut bang Rudi mantap sambil memandang Amir yang larut dalam pekerjaannya.
Dan hari ini mungkin hari mungkin terakhir kalinya ia mencuci dan merapihkan alat-alat pembuat tempe.
Dari perckapan mereka berdua, Abah tukang becak yang selalu mengantarkan tempe buatannya iba lalu berkata kepada mereka:
"Anak-anaku Abah merasakan apa yang kalian alami sekarang, dan benar apa kata abangmu mir cobalah untuk mencari dan menjemput rizki tuhanmu dengan cara dan usaha yang lain"
"Tapi bah, Amir belum bisa menerima kebijakan para penjual bahan baku tempe yang menaikan harga hingga seratus persen"
Amir mencoba memancing suasana.
"Itu bukan kebijakan para penjual bahan baku mir, tapi Negaralah yang membuatnya seperti sekarang"
   Abangnya yang dulu selalu menerima keadaan apapun tapi kali ini ia luapkan juga unek-uneknya karena tak kuat menahan di hatinya.
 "Negara kita mengimpor kacang kedelai -yang dijadikan tumpun para prodesen tahu dan tempe- dari berbagai Negara seperti Amerika, Argentina, Cina , dan India" lanjutnya bagai seorang politikus yang sedang beradu mulut.
"Apa Negara kita tak dapat menghailkan kacang keledai?" Potng Amir menyela perkataan abangnya sambil menghentikan pekerjaan karena tertarik dengan topic yang dibicarakan.
"Itu dia mir bodohnya orang Indonesia!... kalo menurut saya selaku orang awam suruh saja orang-orang kita untuk menanamnya sekaligus dikasih modal oleh pemerintah, toh itu semua untuk kita-kita juga, iya kan!.
"Iya iya…. Bang kita ini memang boodooh padahal katanya tongkat kayupun menjadi tanaman di tanah Indonesia"
Sembari cengengesan Amir memberikan komentar, seperti nada yang merendahkan.
"Loh ko kita sih yang bodoh mir?" Tanya abangnya yang seakan tidak menerima kalo dirinya disebut orang yang bodoh. "Padahal mempunyai pabrik tempe saja tidak semua orang bias!" gumamnya dalam hati.
"Lah abang kata orang Indonesia yang bodoh, emang abang orang mana?"
Muka abangnya sedikit memerah dan tersipu malu, karena tidak boleh tidak ia tinggal di tanah Indonesia.
"Maksud Abang kan para penghuni di sana yang selalu mengatur ini itu padahal mereka sendiri…" Dengan dana dan raut muka yang melecehkan.
"Eh bang bukankah mereka lebih pintar dari kita, mereka mampu meduduki kursi pemerintahan dengan jabatan dan keahlian yang berbeda-beda. Lah kita bang Cuma dapat membuat tempe saja sudah melecehkan orang, enggaklah bang"
Abangnya Cuma bias menunduk malu seakan menerima ucapan Amir dan merasa bersalah.
"Makanya bang jangan terlalu mudah menyalahkan dan meremehkan orang lain, karena setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing"
Abah tukang becak Cuma bias tersenyum simpiul melihat percakapan mereka burdua.    



                                                                        Ledeng 04 Muharram 1429 H

 

DAARIS CHAIRI HAMDANI




PUTRA PERTAMA KAMI DARI PASANGAN DODI HAMDANI DAN IRMA SUCIYATI

GURUBAHASA: FILOSOFI AIR I


GURUBAHASA: FILOSOFI AIR I: FILOSOFI AIR I "Angin tak kunjung datan, hujan tak kunjung turun dan tak ada sedikitpun petir menyambar" harapan seorang pendia...

NONI DAN ORI (Non Islam dan Orang Islam)



oleh: Dodi hamdani

            Setiap tanggal 25 Desember umat  Kristiani merayakan hari besar mereka di greja-greja besar di Indonesia. Umat kristiani lebih dilenal oleh kalangan umat Islam dengan sebutan NONI atau Non Islam, entah sejak kapan ketika mereka merayakan hari natal banyak pemandangan yang mungkin tidak seperti biasanya yaitu sejumlah aparat keamanan menjaga bahkan memeriksa dan meyisir sekitar tempat ibadah mereka. Kejadian ini kita temui semenjak adanya teror bom dari segelintir orang yang mungkin tidak rela denga kegiatan mereka.
            Lain halnya dengan umat Islam atau ORI atau Orang Islam yang merayakan hari besar mereka pada tanggal 1 syawal disetiap tahunnya, tidak ada satu aparat keamananpun yang menjaga apalagi menyisir sekitar tempat Ibadah mereka bahkan seluruh kalangan yang mengaku umat Islam dan tidak ada halangan, mereka menyempatkan untuk ikut melaksanakan ibadah sunah tersebut.
            Kenapa terjadi demikian? Pertanyaan yang sederhana namun memerlukan jawaban yang tidak dapat disingkat dengan satu atau dua kata. Beberapa alasan yang dapat dijadikan alasan atau jawaban dari pertanyaan tersebut:
Pertama; penduduk Indonesia mayoritas umat Islam
Kedua; munculnya teroris dengan ancaman yang jadi kenyataan
Ketiga; adanya warisan kebencian diantara dua golongan tersebut
            Dari fenomena di atas kita yang mengaku berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia selayaknya menciptakan rasa aman minimal dalam diri kita sendiri umumnya memberikan rasa aman bagi sekeliling kita. Kita yakini bahwa tidak ada satu Agamapun yang mengajarkan saling membenci dan mengadakan permusuhan tanpa ada alasan yang jelas. Dan kita selaku umat yang mengaku satu tuhan yaitu Tuhan yang maha Esa selayaknya kita yang tengah menyandang predikat khalifah atau pengelola senantiasa memelihara dan menciptakan lingkungan yang aman nyaman dan sejahtera. Aamiin.


Bandung, 25 Desember 2008

PENGERTIAN BAHASA


Pengertian bahasa secara umum dapat difenisikan sebagai lambang. Pengertian lain dari bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap pada manusia.
Perlu kita ketahui bahwa bahasa terdiri dari kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili Kumpulan kata atau kosa kata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai dengan penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut Tata bahasa.
pengertian bahasa
Untuk selanjutnya yang berhubungan dengan tata bahasa akan dibahas lebih detail lagi yaitu tentang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan etimologi. Pengertian dari Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal beserta unsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi.
Itulah sedikit penjelasan mengenai pengertian bahasa, semoga bisa bermanfaat untuk menambah wawasan kamu tentang bahasa

referensi : http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-bahasa/
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Indonesia/0453%20Ind%201a.htm

SELAMATKAN ANAK KITA DARI KOTAK AJAIB



Oleh: Dodi Hamdani

Pagi hari yang tak begitu cerah bersamaan dengan orang-orang hendak menunaikan aktivitasnya sehari-hari, ada yang pergi ke kantor, ke sekolah, ke pabrik dan ada juga yang lebih pagi dari itu ialah mereka para petani yang banyak memberikan andil untuk kelangsungan hidup kita. Ana adalah seorang anak yang baru menginjak kelas dua SD dengan mata yang baru melek ia langsung teringat remot TV dan cerita kartun yang tidak pernah ia lewatkan.
Seorang ibu yang begitu sayang pada anaknya tentu merasa senang kalau melihat anaknya gembira dengan aktivitasnya, tapi tidak sedikit ibu-ibu yang merasa risih dengan dengan aktivitas anaknya yang tidak terlalu penting dan hanya membuang-buang waktu saja. Ada pula ibu-ibu yang sama sekali tidak peduli dengan apa yang dilakukan anaknya.
Melihat penomena di atas kita selaku pendidik maupun calon pendidik sudah selayaknya ikut andil dalam menemukan solusi bagaimana menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh-pengaruh negatif, salah satunya penagruh kotak ajaib alias  televisi (TV) yang banyak membius anak-anak kita dari kesadaran mereka seharusnya belajar dan terus belajar untuk menjadi anak yang berguna bagi ayah ibu, saudara, tetangga, bangsa dan negara.
 Kotak ajaib ya itulah sebuah kotak yang tidak hanya membius anak-anak kita saja melainkan orang dewasa sampai nenek-nenekpun mempunyai jadwal sinetron yang digemarinya. Pemaparan ini bukan berarti menjek-jelekan kotak tersebut karena tidak dapat kita pungkiri bahwa kotak tersebut ada manfaatnya, dengan kehadirannya ada yang diuntungkan ada pula yang merasa dirugikan untuk itu coba anda rasakan sendiri perbandingnya apakah kita banyak diuntungkan atau dirugikan?
Kembali kepada anak-anak kita mau dibawa kemanakan mereka? mau dijadikan apa mereka? Atau malah kita bertanya mau apa mereka sebenarnya?. Ingatlah, anak usia ini sedang dalam tahap mengembangkan perilaku sosial. Ia harus mendapat banyak kesempatan bermain dengan teman-temannya. Jangan jadikan kotak ajaib sebagai pengganti bentuk bermain. "Nonton TV itu, kan, cenderung pasif. Tak ada interaksi dua arah. Beda jika ia main dengan teman-temannya. Ia akan aktif, entah fisiknya, komunikasi, atau sosial. Jadi, ada timbal-balik, belajar saling memberi," kata seorang psikolog Hera L. Mikarsa. Ketua Program Profesi pada Fakultas Psikologi UI.
Perlu kita ketahui pula ketika anak barmain, baik itu sendiri maupun dengan temannya berarti anak sedang belajar dan mengamati alam sekita dan biasanya ia senang kalau menemuka hal-hal yang baru ditemukan tatkala sedang barmain, oleh karena itu biarkanlah anak bermain sepuasnya sampai ia merasa bosan dan menemukan kembali apa yang anak sukai. Ini semua tentunya harus dalam pengawasan sang orang tua kalau ada banyak waktu untuk mereka, arahkan dan bimbing untuk menemuka apa yang anak dan kita inginkan supaya terjadi timbal balik positif antara anak dan ibu.
Kalau setiap anak merasakan bebas berekspresi di masa kecil biasanya ia akan tumbuh menjadi anak yang kreatif di masa menginjak dewasa, dan kita berharap setiap anak bangsa tumbuh   
  

FILOSOFI AIR I



FILOSOFI AIR  I

"Angin tak kunjung datan, hujan tak kunjung turun dan tak ada sedikitpun petir menyambar"
   harapan seorang  pendiam yang ingin mendapat tantangan dari tuhannya. Tetapi bukan berarti ia orang yang tegar, tabah ataupun kuat menghadapi cobaan, hanya saja ia mengignginkan perubahan dalam hidupnya karena terinspirasi dengan pernyataan yang membuatnya terus terngiang.
 " kalau seseorang dihadapkan dengan ujian, cobaan, tantangan dan setumpuk beban, dalam keadaan terdesak biasanya ia akan berfikir dan menemukan berbagai cara bagaimana menghadapinya."
Sebut saja namanya Hida dua puluh dua tahun silam ia terjatuh dari rahim ibunya namun entah berapa tahun saja ia merasakan hidup yang sebenarnya, selama ini ia hidup apa adanya.
"kalau kita hidup hiduplah sebagaimanan air mengalir dari hulu ke hilir. Air dari hulu tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk dapat  sampai ke muara bahkan ke laut lepas"
Prinsipnya yang ia pegang selama ini dan ia obralkan ke setiap teman yang ia jumpai dan ajak ngobrol.
"Air kan biasa-biasa saja mengalir berarti kau ini orang yang paling santai dong!"
Celetuk salah satu teman bicaranya denga suara agak menantang dan raut muka sedikit garang. Iapun tidak mau kalah begitu saja dengan pendapatnya, sambil menghela napas dalam-dalam ia melanjutkan "
"Eit jangan sangka santainya air bukan ia tak berdaya, tak berkekuatan dan tak punya pengaruh. Coba kau bayangkan untuk sampai ke laut lepas air dari hulu harus melewati tangan para petani yang hendak membelokan untuk mengairi sawah iapun harus melewati tangan-tangan ibu rumah tangga yang hendak mencuci pakaian, alat dapur, bahkan badannya sendiri"
Dengan nafas terengah-engan iapun melanjutkan dengan sedikit emosi "Apakah lurus-lurus saja ia melewatinya bagai jalan tol, tentu tidak kan!"
"Nyantei dong ngomongnya katanya berprinsip seperti air mengalir, air kan mengalir kan mengikuti arus "
"Iya iya ya" tukasnya dengan nada yang lebih santai
Akhirnya teman hida itu mengangguk-anggukan kepala sambil merenungkan apa yang telah ia dengar. Dengan sedikit rasa bangga ia menepuk pundak hida sambil berkata. "baguslah kalau kau punya prinsip, mudah-mudahan jadi acuan dan motivasi dalam hidupmu"
"Amiienn....."
Sahut keduanya hampir bersamaan. 


Bandung, 1 Muharram 1429

Pendahuluan


Assalamu'alaikum wr.wb. sahabat semuanya ini adalah langkah pertama saya untuk belajar menuangkan sesuatu yang mudah-mudahan bermanfaat bagi orang banyak. khususnya di bidang kebahasaan, meskipun saya bukan orang yang pandai dan ahli bahasa. namun saya ingin terus mengasah dan menambah ilmu kebahasaan saya sepanjang hayat masih di kandung badan. semoga Allah memberkahi kita semua

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog